Program Kawan BNI merupakan bagian dari Corporate Social Responsibility (CSR) BNI yang hadir dan bertujuan untuk mengembankan perekonomian di desa. BNI memberikan kontribusi dan dukungan demi mengembangkan potensi sehingga mampu menjadi desa yang mandiri dan menambah/ menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar.
Ada empat hal utama yang menjadi target dalam Program Kawan BNI yaitu pelatihan dan pendampingan, penguatan Kelembagaan, bantuan sarana dan prasarana serta fasilitasi produk dan jasa keuangan. Adanya Program Kawan BNI ini diharapkan akan mendorong kesejahteraan masyarakat dan kedepannya dapat memajukan pertumbuhan ekonomi. Kehadiran BNI dalam ekosistem desa diharapkan mampu memberikan akses bagi pelaku usaha di desa khususnya inklusi dan literasi keuangan.
Di akhir tahun 2024, BNI menghadirkan Program Kawan BNI di Pulau Solor, Flores Timur dengan memberdayakan perempuan penganyam melalui kerajinan anyaman daun lontar agar bisa menggerakan perekonomian desa sekaligus melestarikan budaya lokal. Program ini menggandeng Du Anyam dengan mengusung tema “Program Menganyam Kebaikan untuk Indonesia”.
Okki Rushartomo selaku Corporate Secretary BNI menyampaikan “kami menyadari bahwa sector UMKM merupakan pilar penting dalam pembangunan ekonomi yang dapat mendorong pembangunan daerah dan memperluas lapangan pekerjaan.” Kehadiran Program Kawan BNI di Pulau Solor diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis masyarakat di 20 desa yang menjadi ruang lingkup kerjasama.
Dampak yang diharapkan dengan hadirnya Program Kawan BNI di Pulau Solor adalah peningkatan taraf hidup 400 perempuan dan konservasi budaya melalui anyaman. BNI membantu pembangunan Rumah Anyam serta terbentuknya Koperasi yang akan menjadi pusat aktivitas ibu-ibu penganyam.
“Dukungan BNI di Pulau Solor tidak hanya menyasar Ibu-ibu penganyam dari sisi ekonomi namun juga membantu Pemerintah setempat dalam penyelesaian masalah stunting. BNI memberikan PMT (Pemberian Makanan Tambahan) kepada 100 orang anak serta pembangunan sarana pipanisasi air bersih” lanjut Okki. Sebagai informasi, prevalensi stunting di Flores Timur tahun 2023 adalah 18,1% yang turun dibandingkan tahun sebelumnya namun tidak signifikan, tahun 2022 adalah 19%.