Berita


BNI Widen Financial Inclusion to Northern Coast Central Java BNI Generated 7,630 Laku Pandai Agents

Demak, 12 Mei 2016 - Setelah memperkuat akses layanan perbankan di Kawasan Pesisir Timur Riau untuk percepat inklusi keuangan, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI kini merambah ke kawasan Pesisir Utara Jawa Tengah melalui Program JARING atau Jangkau, Sinergi, dan Guideline. Program yang dijalankan bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) serta Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) ini menitikberatkan pada pembiayaan kepada kom unitas nelayan yang berdomisili di Kabupaten Demak serta kota dan kabupaten lain di sekitarnya.

Penguatan akses ke layanan perbankan ini diharapkan akan dapat mempercepat pembiayaan BNI ke sektor Kelautan dan Perikanan antara lain melalui sosialisasi Program JARING. Kegiatan sosialisasi JARING di Demak ini merupakan kegiatan ke-4 setelah dilakukan di Takalar-Sulawesi Selatan, Pantai Sendangbiru Malang-Jawa Timur, serta Bengkalis-Riau.

Sosialisasi JARING kali ini dilaksanakan di Demak, Jawa Tengah, Kamis (12 Mei 2016). Hadir pada kesempatan tersebut Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D Hadad, Menteri Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani, serta Wakil Direktur Utama BNI Suprajarto.

Pada akhir tahun 2015, total portfolio BNI di sektor kemaritiman mencapai Rp 10,38 triliun, dan kemudian meningkat menjadi Rp 10,58 triliun per April 2016. Sektor kemaritiman yang dimaksud termasuk sektor-sektor yang menjadi perhatian utama Program JARING, yaitu sektor Budidaya & Penangkapan Perikanan, Industri Pengolahan Perikanan, serta Perdagangan Hasil Perikanan. Ketiga sektor tersebut dikelompokkan ke dalam Sub Sektor Kelautan dan Perikanan.

Khusus untuk sub-sektor Kelautan dan Perikanan, portfolio BNI pada akhir Desember tahun 2015 mencapai Rp 1,40 triliun yang meningkat menjadi Rp 1,50 triliun pada akhir April 2016, termasuk diantaranya melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR). Akumulasi dari tahun 2007 hingga 30 April 2016, jumlah debitur yang mendapatkan fasilitas pembiayaan KUR di sektor Kelautan dan Perikanan mencapai 5.205 UMKM dengan total penyaluran sebesar Rp 534,5 miliar, dimana sebanyak Rp 50,8 miliar diantaranya tersalurkan selama periode Januari 2016 – April 2016 kepada 233 UMKM.

Cetak Agen Laku Pandai Tertinggi
Pada acara di Demak ini pun BNI turut serta dalam implementasi Program Layanan Keuangan Tanpa Kantor dalam Rangka Keuangan Inklusif (Laku Pandai) yang telah digagas OJK sejak tahun lalu. Hingga 9 Mei 2016, jumlah Agen Laku Pandai BNI (Agen BNI46) di seluruh Indonesia telah mencapai lebih dari 7.630 agen, jauh berkembang dibandingkan jumlah Agen BNI46 pada awal diluncurkannya program Laku Pandai, yaitu sebanyak 31 Agen.

BNI Wilayah Semarang yang mencakup Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogjakarta (DIY) mencatat pembentukan Agen BNI46 sebanyak 1.088 agen. Jumlah Agen BNI46 di Wilayah Semarang tersebut merupakan pembentukan Agen Laku Pandai tertinggi di BNI.

Keberadaan Agen-agen BNI46 tersebut telah mulai menarik minat masyarakat untuk menyimpan uangnya di lembaga perbankan. Hal itu terlihat dari kenaikan jumlah rekening Tabungan BNI Pandai yang meningkat dari hanya 710 rekening pada Januari 2016 menjadi 10.821 rekening pada akhir April 2016.

Jumlah dana yang disimpan pada Tabungan BNI Pandai pun meningkat dari Rp 322 juta pada Januari 2016 menjadi Rp 49,559 miliar pada akhir April 2016. Gairah untuk menggunakan fasilitas perbankan pada Agen-agen BNI46 juga nampak pada jumlah transaksi yang dilakukan, yaitu mencapai lebih dari 78.000 transaksi pada akhir April 2016, meningkat dibandingkan posisi Januari 2016 yang hanya tercatat 205 transaksi. Transaksi yang banyak dilakukan adalah Pembukaan Rekening Tabungan BNI Pandai, penyetoran dan penarikan, Pembayaran BPJS Kesehatan, Pembayaran jasa operator telekomunikasi, hingga Top Up pulsa telepon genggam.

"Kondisi ini menunjukkan bahwa Program Laku Pandai mulai berhasil menggeser kebiasaan penduduk di kawasan-kawasan yang jauh dari jangkauan perbankan, dari menyimpan uang di rumah beralih menjadi penabung aktif di BNI," ujar Suprajarto.

Meskipun pertumbuhan pembentukan Agen BNI46 sangat signifikan, BNI tetap gencar membuka Agen-agen baru, termasuk di Demak dan sekitarnya. Untuk itu, pada kesempatan acara yang sama di Demak, BNI memberikan Piagam kepada 2 Agen BNI46 baru, yaitu agen Muklis dan Rujito. Sementara untuk menunjukkan kehandalan sistem pendukung transaksi di Agen BNI46, BNI juga menguji coba transaksi pada Agen-agen BNI46 yang sudah aktif lainnya yaitu Agen Mustaghfirin dan Rosyad melalui mesin Electronic Data Capture (EDC), baik transaksi Setor Tunai, Tarik Tunai, hingga Pembayaran BPJS.

Simpanan Pelajar (SIMPEL)
Dukungan BNI terhadap kesejahteraan masyarakat nelayan juga dilakukan melalui penguatan program literasi keuangan pada kalangan pelajar (anak-anak nelayan) melalui pembukaan Tabungan Simpanan Pelajar (SimPel/ SimPel IB). Pada kesempatan yang sama, BNI berpartisipasi pada event di Demak ini untuk memperkuat dukungannya terhadap program OJK melalui peningkatan program sosialisasi dan aktivasi Tabungan SimPel pada kalangan pelajar. Semua tingkat pendidikan mulai dari pendidikan anak usia dini (PAUD) hingga tingkat menengah (SMA/SMK/MA) menjadi target upaya meningkatkan literasi keuangan di kalangan pelajar ini.

Per 30 April 2016, BNI telah mencatat pembukaan rekening SimPel sebanyak 47.058 rekening, dimana sebanyak 1.785 rekening diantaranya dibuka di BNI Wilayah Semarang. Rekening-rekening tersebut juga tergolong aktif karena jumlah Dana Pihak Ketiga yang dihimpun cukup signifikan, yaitu sekitar Rp 8,6 miliar.

"Untuk mengakselerasi penyebaran SimPel berbagai upaya kami lakukan, antara lain melakukan sosialisasi pemasaran langsung ke sekolah-sekolah karena persyaratan pembukaan tabungan ini melalui PKS dengan sekolah," jelas Suprajarto.

Untuk informasi lebih lanjut, dapat menghubungi:
Kiryanto, Corporate Secretary BNI
Telp: 021-5728387, Email: bni@bni.co.id

Demak, May 12 2016 - After strengthening access to banking services in Riau’s eastern coast to accelerate financial inclusion, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk or BNI has now expanded into Central Java’s northern coast through JARING or Reach, Synergy, and Guideline. The program, operated together with Otoritas Jasa Keuangan (OJK) and Ministry of Maritime Affairs and Fisheries (MMAF), is focused on financing fishermen communities living in Demak and the surrounding cities & regions.

Strengthening access to banking facilities is hoped to accelerate BNI’s funding of Maritime and Fisheries sectors through efforts, such associalization of JARING. JARING socialization in Demak was the fourth socialization event following Talakar - South Sulawesi, Sendangbiru Beach in Malang - East Java, and Bengkalis - Riau.

The latest JARING socialization was held on Thursday (May 12, 2016). OJK Head of Commissioners Muliaman D Hadad, Minister of Coordinating Ministry for Human Development and Cultural Affairs Puan Maharani, as well as BNI Deputy Director Suprajarto attended the event.

At the end of 2015, BNI’s total portfolio in the maritime sector reached Rp 10.38 trillion. The number has increased toRp 10.58 trillion by April 2016. Maritime sectors included targeted by JARING includedFishery Aquaculture and Catching, Processing Industry, and Fishery Trade. All three sectors are grouped into the Maritime and Fishery subsectors.

At the end of December 2015, BNI’s portfolio in Maritime and Fisheries subsectors hasreached Rp 1.40 trillion, and increased to Rp 1.5 trillion by the end of April 2016, including BNI’s Kredit Usaha Rakyat (KUR) program. From 2007 to April 30 2016, 5,205 Maritime and Fisheries SMEs debtors received KUR facilities. BNI distributed a total of Rp 534.5 billion, Rp 50.8 billion of which was disbursed between January 2016 and April 2016 to 233 SMEs.

Generated The Most LakuPandai Agents

At the Demak event, BNI also implemented Branchless Banking for Financial Inclusiveness (LakuPandai), initiated by OJK last year. Up to May 9, 2016, the number of BNI LakuPandai Agents (BNI46 Agent) all over Indonesia has reached more than 7,630 agents—far above the initial 31 BNI46 Agents at the initial stage of the program.

BNI Semarang, which covers Central Java and Special Region of Yogyakarta, reported recruitment of 1,088 BNI46 Agents, the highest concentration of BNI agents.

The presence of BNI46 Agents has already increased people’s interest in saving their money in banking institutions. This was reflected in the increase of BNI Pandai Savings number of accounts, from 710 accounts in January 2016 to 10,821 at the end of April 2016.

The total funds in the BNI Pandai Savings havealso increased from Rp 322 million in January 2016 to Rp 49.599 billion at the end of April 2016. Meanwhile, transactions via BNI46 Agents also reached more than 78,000 within the same time period, compared to 205 transactions recorded on January 2016. The transactions comprised mostly of account openings, deposits and withdrawals, BPJS payments, telecommunication services payments, as well as mobile phone top ups.

“The state showed that LakuPandai is beginning to change the banking habits of those beyond the reach of financial institutions, from saving their money at home to become active saver in BNI,” Suprajarto stated.

Even though BNI46 Agents have marked significant growth, BNI is still vigorously generating new agents, including in Demak and its surrounding areas. To appreciate this, BNI recognized two new BNI46 Agents, Muklis and Rujito. Furthermore, to showcase the reliability of BNI46 Agents transaction support system, BNI also demonstrated transactions via other active BNI46 Agents, Mustaghfirin and Rosyad, through Electronic Data Capture (EDC) from Cash Deposit, Cash Withdrawal, to BPJS Payment.

SimpananPelajar (SIMPEL)

BNI support for fishermen’s welfare through financial literacy program for students (children of fishermen) manifested in the opening of TabunganSimpananPelajar (SimPel/SimPel IB). At the event, BNI strengthened its support for the OJK program through socialization and activation of Tabungan SimPel (Student Savings). Students from early childhood education to secondary students were targeted to increase financial literacy among students.

As of April 30, 2016, BNI reported the number of SimPel accounts hasreached 47,058 accounts, where 1,785 account was opened in Semarang region. These accounts are considered to be active due to significant accumulated Third Party Fund totaling Rp. 8.6 billion.

“To accelerate SimPel distribution, we have planned various efforts, including direct marketing socialization at schools, as part of the agreement with these schools,” explained Suprajarto.

For further information, please contact :

Kiryanto, BNI Corporate Secretary
Phone : 021-5728387, Email : bni@bni.co.id

Related

Arsip Berita