BNI HACKFEST 2017 BNI Jaring Application Developer Paling Berbakat di Indonesia
Malang, 11 Maret 2017 - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI menggelar BNI Hackfest yang dilaksanakan secara berseri di beberapa kota di Indonesia, yaitu di Malang, Bandung, Makassar, Yogjakarta, dan Jakarta. Kompetisi ini akan menyaring para pengembang aplikasi (application developer) terbaik di Indonesia sebagai bagian dari rangkaian program digitalisasi layanan perbankan secara nasional yang di BNI disebut sebagai BNI DigiNation.
Putaran Pertama BNI Hackfest 2017 dibuka dan digelar di Malang, Jawa Timur, pada hari Sabtu (11 Maret 2017). Kompetisi akan berakhir pada hari Minggu (12 Maret 2017) sekaligus pengumuman pemenang di Malang. Hadir pada pembukaan acara di Malang, SEVP Teknologi Informatika BNI Dadang Setiabudi.
BNI Hackfest 2017 merupakan hasil kerja sama yang apik antara BNI, PT Telkom, Malang Creative Fusion, dan Komunitas STASION. Kerja sama BNI dengan PT Telkom sendiri merupakan bentuk sinergi BUMN yang terus digalang untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pada kesempatan ini, PT Telkom menyiapkan Digital Innovation Lounge (DILo) Malang beserta jaringan internet yang kuat sehingga memudahkan para peserta menyelesaikan kompetisinya.
Dadang Setiabudi mengungkapkan, BNI Hackfest 2017 merupakan kompetisi membuat aplikasi atau program dalam batas waktu terbatas, yaitu hanya dalam 24 jam dan dilakukan secara nonstop. Aplikasi yang dibangun harus dapat memberikan solusi bagi permasalahan masyarakat atau pemerintah. Aplikasi juga diharapkan dapat dibangun dengan basis Financial Technology (Fintech) yang dapat mempermudah dan memperlancar pertumbuhan ekonomi nasional, khususnya mendukung operasional BNI dan dunia perbankan pada umumnya.
Untuk itu, terdapat beberapa tema aplikasi yang harus dibuat oleh peserta yaitu Pertama, Bisnis atau e-Commerce, yaitu aplikasi berbasis bisnis atau e-commerce yang dapat meningkatkan nilai perekonomian atau bisnis secara langsung (aplikasi jual beli). Kedua, Pelayanan Publik, yatu aplikasi yang dibuat sebagai media pelayanan publik, baik yang memerlukan mekanisme pembayaran atau tidak. Ketiga, Perbankan, yaitu aplikasi yang dapat digunakan untuk mempermudah pelayanan bank dengan tujuan agar dapat meningkatkan kinerja pelayanan perbankan tersebut. Keempat, Sosial Budaya, yaitu aplikasi yang dibuat dengan menargetkan layanan sosial budaya seperti pendidikan, kemasyarakatan, kesehatan, kebudayaan, yang bermanfaat bagi masyarakat Indonesia.
“Kompetisi ini diharapkan akan Mengembangkan semangat inovasi digital di daerah, tidak hanya terkonsentrasi di kota-kota besar seperti Jakarta. Kompetisi ini juga kami harap akan Menciptakan solusi inovasi yang bermanfaat untuk masyarakat luas dan juga Menunjukkan kampanye BNI DigiNation yang sedang kami gelorakan saat ini,” ujar Dadang.
Jumlah peserta yang lolos ke putaran final pada kompetisi ini mencapai 50 tim yang beranggotakan 150 orang. Pada awalnya, terdapat 90 tim yang mendaftarkan diri, namun tidak dapat lolos dari seleksi awal.
"Saya gembira, 50 tim yang lolos pada BNI Hackfest 1’st Round Malang 2017 ini, 7 tim diantaranya berasal dari SMK di Malang, 18 tim dari Universitas, dan 25 tim dari kalangan profesional. Ini sangat sejalan dengan tujuan dan konsep acara BNI Hackfest 1’st Round Malang 2017. Tentu saja kami telah menyiapkan kejutan untuk calon pemenang BNI Hackfest 1’st Round Malang 2017, hadiah yang sebelumnya hanya berupa Laptop, kami tambah dengan uang tunai dalam bentuk Taplus BNI sebesar Rp 15 juta untuk Juara 1, Rp 10 juta untuk Juara 2, dan Rp 5 juta untuk Juara 3, sehingga total hadiah adalah senilai Rp 90 juta. Semoga hal ini dapat bermanfaat untuk terus termotivasi dalam berkarya,” ujar Dadang.
Aplikasi yang menang di setiap daerah akan dibawa ke sesi inkubasi di BNI Inovation di Jakarta untuk mendapatkan pembekalan dan penajaman model operasi dan model bisnis untuk setiap aplikasi yang menang di setiap kota. Ada beberapa kriteria penilaian untuk menyaring ide-ide kreatif tersebut, di antaranya adalah keunikan dan keaslian ide, inovasi dan kreatifitas, kemampuan integrasi ke platform atau produk-produk BNI, dampak bisnis, serta kemampuan untuk menjawab permasalahan yang ada di masyarakat, khususnya di Kota Malang. Output dari kegiatan Hackfest ini diharapkan dapat diimplementasikan secara nyata dan tidak sekedar prototype.
Sebelumnya, BNI meluncurkan program “BNI DigiNation” yang akan menjadi sebuah gerakan di seluruh wilayah operasional BNI untuk membantu percepatan literasi transaksi keuangan secara digital bagi masyarakat Indonesia, terutama yang memiliki akses terbatas ke lembaga-lembaga keuangan. Gerakan ini akan membuka kesadaran publik bahwa teknologi digital dapat diaplikasikan dengan sebaik mungkin dalam meningkatkan kesejahteraan bersama masyarakat Indonesia secara umum.
Untuk informasi lebih lanjut, dapat menghubungi:
Kiryanto, Corporate Secretary BNI
Telp : 021-5728387, Email : bni@bni.co.id
BNI HACKFEST 2017 BNI Delivers The Most Talented Developer in Indonesia
Malang, 11 March 2017 - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk or BNI organizes BNI Hackfest in serial in several cities in Indonesia, namely Malang, Bandung, Makassar, Yogjakarta, and Jakarta. This competition will filter the best application developers in Indonesia as a part of nationwide banking service digitization program which in BNI is called as BNI DigiNation.
The first round of BNI Hackfest 2017 was opened and held in Malang, East Java, on Saturday (11 March 2017). This competition will be ended on Sunday (12 March 2017) and the winner announcement at the same time in Malang. Present in the event opening in Malang, Information Technology SEVP of BNI Dadang Setiabudi.
BNI Hackfest 2017 is the result of a neat collaboration between BNI, PT Telkom, Malang Creative Fusion, and STASION Community. Cooperation between BNI and PT Telkom is a synergy of SOEs which continues to be raised to improve public welfare. In this occasion, PT Telkom prepared Digital Innovation Lounge (DILo) Malang and strong internet network to facilitate the participants in accomplishing their competition.
Dadang Setiabudi conveyed, BNI Hackfest 2017 is a competition to make application or program within a limited time, namely only in 24 hours and non-stop. The application built must be able to give solution for problems faced by either public or government. The application is also expected to be able to be built on Financial Technology (Fintech) basis to simplify and accelerate the national economic growth, to support BNI operation in particular and banking world in general.
Therefore, there are several application themes must be made by participants namely First, Business or e-Commerce, i.e. a business or e-commerce-based application that can increase economy value or direct business (sale purchase application). Second, Public Service, is an application made as public service media, whether or not it needs payment mechanism. Third, Banking, is an application can be used to simplify bank service aims to improve banking service performance. Fourth, Socio-Culture, is an application made by targeting socio-cultural service, such as education, social, health, culture, which are useful for Indonesian people.
“This competition is expected to develop digital innovation in region and not only concentrated in large cities such as Jakarta. We also hope that this competition will create useful innovation solution for wide community and also to show our surge BNI DigiNation campaign currently,” said Dadang.
Number of participants qualified to final round in this competition reached 50 teams with total 150 personnel. In the beginning there were 90 teams registered, but the rest are failed the initial selection.
"I am happy, from those 50 teams passed in this BNI Hackfest 1’st Round Malang 2017, 7 teams among them came from Vocational Schools in Malang, 18 teams from Universities, and 25 teams from professional. This is in line with the aim and concept of BNI Hackfest 1’st Round Malang 2017 event. Of course, we have prepared surprise for winning candidates of BNI Hackfest 1’st Round Malang 2017, in addition to the prizes which previously were only Laptops, we added cash in the form of Taplus BNI in the amount of Rp 15 million for the 1st Winner, Rp 10 million for Runner-up, and Rp 5 million for 2nd Runner-up, so the total prize is worth Rp 90 million. Hopefully this can be useful to keep the winners motivated in their work,” said Dadang.
The winning application in each region will be brought to incubation session at BNI Innovation in Jakarta to get briefing and sharpening on operation model and business model. There are several assessment criteria to filter those creative ideas, among other things are idea uniqueness and originality, innovation and creativity, integrity capability to platform or BNI products, business impact, as well as the ability to respond the problems in society, particularly Malang. Output of this Hackfest is expected can be implemented in practice and not just a prototype.
Previously, BNI has launched “BNI DigiNation” program which will become a movement throughout BNI operation areas to help accelerate digital financial transaction literacy for Indonesian society, particularly who have limited access to financial institutions. This movement will open public awareness that digital technology can be applied as well as possible in improving common welfare of Indonesian society in general.
For more information, please call :
Ryan Kiryanto, Corporate Secretary BNI
Tel : 021-5728387, Email : bni@bni.co.id