Kinerja BNI Kuartal I 2012: Laba Bersih BNI Naik 23% Menjadi Rp 1,540 Triliun
Jakarta, 28 Mei 2012. Kinerja keuangan PT Bank Negara Indonesia (Persero)Tbk (BNI) terus mengalami pertumbuhan dan peningkatan yang bersifat berkelanjutan (sustainable growth). Hingga akhir Maret 2012 atau kuartal I 2012, laba bersih BNI mencapai Rp 1,540 triliun atau meningkat sebesar 23% dari laba bersih kuartal I 2011 sebesar Rp 1,252 triliun. Pencapaian ini seiring dengan peningkatan kualitas pinjaman dengan gross non performing loan (NPL Gross) turun dari 4,1% menjadi 3,6%, dan net non performing loan (NPL Net) turun dari 0,9% menjadi 0,7%.
"Salah satu pendorong pertumbuhan laba adalah peningkatan pendapatan bunga bersih yang mencapai 20,9% ditambah dengan pendapatan non bunga sebesar 14,2%. Hal ini membuktikan bahwa BNI semakin dipercaya sebagaitransactional banking yang melayani kebutuhan transaksi perbankan nasabah, baik nasabah individu maupun nasabah lembaga atau korporasi. Misalnya, saat ini nasabah makin mudah dan leluasa untuk bertransaksi di ATM BNI, yang jumlahnya semakin banyak dan dekat dengan nasabah, ditambah layanan weekend banking dan BNI Gallery," terang Gatot M Suwondo, Direktur Utama BNI, pada kesempatan Press Conference Kinerja Keuangan BNI Kuartal I 2012, di Jakarta (28/5).
Dalam rangka penerbitan global bond, BNI melakukan penelaahan terbatas (limited review) atas Laporan Keuangan per 31 Maret 2012 oleh akuntan publik, sehingga Laporan Keuangan dipublikasikan akhir Mei 2012.
Laba Bersih Naik 23%
Kenaikan laba bersih ini didukung oleh peningkatan dengan indikator sebagai berikut :
(dalam Rp triliun, kecuali Laba per Saham)
INDIKATOR LABA-RUGI |
KUARTAL I 2011 |
KUARTAL I 2012 |
+/- |
Pendapatan Bunga Bersih |
2.891 |
3,497 |
20,9% |
Pendapatan non-bunga |
1,485 |
1,697 |
14,2% |
Beban Operasional |
(1,946) |
(2,593) |
33,2% |
Beban PPAP |
(694) |
(738) |
6,3% |
Laba Sebelum Pajak |
1,674 |
1,963 |
17,2% |
Laba Setelah Taksiran Pajak |
1,252 |
1,540 |
23% |
Laba Bersih per saham (dlm Rp) |
67 |
83 |
23,8% |
Kuartal I 2012, BNI membukukan kenaikan pendapatan bunga bersih sebesar 20,9% dari Rp 2,891 triliun menjadi Rp 3,497 triliun, serta kenaikan pendapatan non bunga sebesar 14,2% dari Rp 1,485 triliun menjadi Rp 1,697 triliun. Pencapaian laba bersih BNI kuartal I 2012 tersebut diikuti pula dengan kenaikan laba bersih per saham sebesar 23,8% dari Rp 67 menjadi Rp 83.
Sementara itu, untuk mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan, BNI melakukan investasi dalam bentuk pembukaan cabang/outlet dan penambahan jumlah karyawan (pro job). Jumlah outlet cabang/kantor kas kuartal I 2012 mencapai 1,518 bertambah sejumlah 330 outlet cabang/kantor kas atau sebesar 28% dari posisi kuartal I 2011 sejumlah 1,188. Selain itu, selama kuartal I 2012 BNI telah menambah sejumlah 1.350 mesin ATM atau sebesar 27% dari 5,018 ATM di kuartal I 2011 menjadi 6,368 ATM.
Sedangkan pertumbuhan jumlah karyawan tercatat sejumlah 4,896 karyawan atau sebesar 24% dari posisi kuartal I 2011 sejumlah 20.068 karyawan menjadi 24.964 karyawan.
Penyaluran Kredit Tumbuh 18,4%
Pada kuartal I 2012, BNI membukukan total aset sebesar Rp 289,373 triliun atau naik 18,4% dibanding posisi aset pada kuartal I 2011 sebesar Rp 244,336 triliun. Total pinjaman/kredit yang disalurkan juga tumbuh 18,9% dari Rp 138,648 triliun menjadi Rp 164,809 triliun. Komposisinya 35,4% disalurkan di segmen korporasi, 34,9% di segmen usaha kecil & menengah, sedangkan komposisi segmen konsumer dan retail sebesar 21,8%. Sisanya berupa pembiayaaan anak perusahaan dan bisnis internasional.
INDIKATOR NERACA (DALAM RP TRILIUN) |
KUARTAL I 2011 |
KUARTAL I 2012 |
+/- |
Total Aset |
244,336 |
289,373 |
18,4% |
Total Pinjaman/Kredit |
138,648 |
164,809 |
18,9% |
Dana Pihak Ketiga |
188,643 |
220,867 |
17,1% |
Ekuitas |
34,044 |
39,265 |
15,3% |
Kredit konsumer mengalami pertumbuhan sebesar 32,7% yang dimotori terutama oleh pertumbuhan kredit pemilikan rumah (KPR) BNI Griya yang tumbuh sebesar 49,8% dari Rp 12,949 triliun, pada kuartal I 2011, menjadi Rp 19,403 triliun pada kuartal I 2012. Disusul dengan pertumbuhan nilai transaksi pemakaian kartu kredit yang mencapai Rp 3,99 triliun pada kuartal I 2012 atau naik 10,4% dibanding kuartal I 2011 sebesar Rp 2,96 triliun.
Di sisi liabilities, BNI membukukan pertumbuhan dana pihak ketiga sebesar 17,1% dari Rp 188,643 triliun menjadi Rp 220,867 triliun. Khusus untuk dana current account saving account (CASA) yang merupakan sumber dana murah, mempunyai porsi yang cukup signifikan yaitu sebesar 60% dari keseluruhan DPK. Pertumbuhan dana CASA ini menunjukkan keberhasilan peningkatan kualitas layanan, sehingga nasabah semakin percaya dan nyaman bertransaksi di BNI.
Peningkatan kualitas layanan tersebut terbukti dengan naiknya peringkat Service Performance BNI dari peringkat ke-5 pada tahun 2011 menjadi peringkat ke-4 di tahun 2012 (versi Marketing Research Indonesia/MRI).
Kualitas Kredit Membaik
Kualitas kredit BNI semakin membaik dengan terus menurunnya rasio NPL – Gross dari 4,1% menjadi 3,6%, dan NPL-Net turun dari 0,9% menjadi 0,7%. Fundamental keuangan juga tetap terjaga dengan meningkatkan coverage ratio dari level 120,2% menjadi level 120,9% dan rasio kecukupan modal (CAR) berada di level 18,41% yang merupakan hasil dari perhitungkan risiko kredit, pasar dan operasional.
RASIO PENTING (DALAM %) |
KUARTAL I 2011 |
KUARTAL I 2012 |
Permodalan
CAR Tier I
CAR Tier II
CAR (dengan resiko kredit, pasar, & operasional) |
16,6
1,8
18,4 |
16,6
1,5
18,41 |
Kualitas Aset
NPL Net
NPL Gross
Penyisihan Terhadap NPL Gross |
0,9
4,1
120,2 |
0,7
3,6
120,9 |
Rentabilitas
ROA
ROE
Net Interest Margin |
2,8
16,9
5,7 |
2,8
18,4
6,0 |
Efisien
BOPO
CIR |
70,5
44,5 |
72,6
45,6 |
Likuiditas
Loan to Deposit Ratio |
73,3 |
74,4 |
Perbaikan kualitas kredit tersebut diiringi dengan ekspansi kredit di semua segmen, dimana ekspansi pinjaman yang tinggi juga mengangkat posisi loan to deposit ratio (LDR) dari 73,3% pada kuartal I 2011 menjadi 74,4% pada kuartal I 2012.
Strategi BNI di Tahun 2012
Kebijakan strategis BNI pada tahun 2012 adalah untuk mencapai pertumbuhan financial secara berkesinambungan. Dalam upaya mencapai kebijakan strategis tersebut, ada beberapa strategi yang dilakukan oleh BNI, antara lain :
- Pertumbuhan asset yang berkualitas
- Pertumbuhan dana murah
- Peningkatan pendapatan yang berasal dari fee
- Meningkatkan efisiensi operasional
- Meningkatkan customer experience
- Memperkuat BNI incorporated
- Melakukan sinergi antara business banking dengan konsumer dan ritel
Mengenal BNI
BNI merupakan salah satu bank terbesar di Indonesia, memiliki 1.841 Outlet cabang dan sentra kredit yang tersebar di seluruh Indonesia, dan 5 cabang luar negeri (Singapura, Hong Kong, Tokyo, New York dan London), serta perwakilan di beberapa negara di Timur Tengah dan Asia Tenggara.
Untuk jaringan elektronik, BNI memiliki 6.368 ATM ditambah 23.000 ATM LINK dan 34.000 ATM Bersama, serta fasilitas phonebanking 24 jam BNI Call 500046 atau melalui ponsel (021) 500046 dan 68888, serta SMS Banking dan BNI Internet Banking www.bni.co.id untuk kebutuhan transaksi perbankan dengan ratusan fitur transaksi.
Bagi nasabah institusi bisnis, BNI memberikan layanan cash management secara online; trade finance, perdagangan internasional (ekspor/impor) dan remittance/pengiriman uang yang didukung oleh jaringan cabang luar negeri dan ±1.500 bank koresponden di seluruh dunia. Saham BNI tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode BBNI sejak tahun 1996.
Beberapa penghargaan yang diterima BNI pada tahun 2012 antara lain
- Awards The Global 2000 kategori The World’s Biggest Public Companies versi FORBES 2012
- Sustainable Business Awards 2012
- Service Quality Award 2012 untuk kategori Priority Banking dan Regular Banking
- Indonesia Capital Markets Deal, IFR Asia Award 2011.
Kinerja BNI Kuartal I 2012: Laba Bersih BNI Naik 23% Menjadi Rp 1,540 Triliun
Jakarta, 28 Mei 2012. Kinerja keuangan PT Bank Negara Indonesia (Persero)Tbk (BNI) terus mengalami pertumbuhan dan peningkatan yang bersifat berkelanjutan (sustainable growth). Hingga akhir Maret 2012 atau kuartal I 2012, laba bersih BNI mencapai Rp 1,540 triliun atau meningkat sebesar 23% dari laba bersih kuartal I 2011 sebesar Rp 1,252 triliun. Pencapaian ini seiring dengan peningkatan kualitas pinjaman dengan gross non performing loan (NPL Gross) turun dari 4,1% menjadi 3,6%, dan net non performing loan (NPL Net) turun dari 0,9% menjadi 0,7%.
"Salah satu pendorong pertumbuhan laba adalah peningkatan pendapatan bunga bersih yang mencapai 20,9% ditambah dengan pendapatan non bunga sebesar 14,2%. Hal ini membuktikan bahwa BNI semakin dipercaya sebagaitransactional banking yang melayani kebutuhan transaksi perbankan nasabah, baik nasabah individu maupun nasabah lembaga atau korporasi. Misalnya, saat ini nasabah makin mudah dan leluasa untuk bertransaksi di ATM BNI, yang jumlahnya semakin banyak dan dekat dengan nasabah, ditambah layanan weekend banking dan BNI Gallery," terang Gatot M Suwondo, Direktur Utama BNI, pada kesempatan Press Conference Kinerja Keuangan BNI Kuartal I 2012, di Jakarta (28/5).
Dalam rangka penerbitan global bond, BNI melakukan penelaahan terbatas (limited review) atas Laporan Keuangan per 31 Maret 2012 oleh akuntan publik, sehingga Laporan Keuangan dipublikasikan akhir Mei 2012.
Laba Bersih Naik 23%
Kenaikan laba bersih ini didukung oleh peningkatan dengan indikator sebagai berikut :
(dalam Rp triliun, kecuali Laba per Saham)
INDIKATOR LABA-RUGI |
KUARTAL I 2011 |
KUARTAL I 2012 |
+/- |
Pendapatan Bunga Bersih |
2.891 |
3,497 |
20,9% |
Pendapatan non-bunga |
1,485 |
1,697 |
14,2% |
Beban Operasional |
(1,946) |
(2,593) |
33,2% |
Beban PPAP |
(694) |
(738) |
6,3% |
Laba Sebelum Pajak |
1,674 |
1,963 |
17,2% |
Laba Setelah Taksiran Pajak |
1,252 |
1,540 |
23% |
Laba Bersih per saham (dlm Rp) |
67 |
83 |
23,8% |
Kuartal I 2012, BNI membukukan kenaikan pendapatan bunga bersih sebesar 20,9% dari Rp 2,891 triliun menjadi Rp 3,497 triliun, serta kenaikan pendapatan non bunga sebesar 14,2% dari Rp 1,485 triliun menjadi Rp 1,697 triliun. Pencapaian laba bersih BNI kuartal I 2012 tersebut diikuti pula dengan kenaikan laba bersih per saham sebesar 23,8% dari Rp 67 menjadi Rp 83.
Sementara itu, untuk mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan, BNI melakukan investasi dalam bentuk pembukaan cabang/outlet dan penambahan jumlah karyawan (pro job). Jumlah outlet cabang/kantor kas kuartal I 2012 mencapai 1,518 bertambah sejumlah 330 outlet cabang/kantor kas atau sebesar 28% dari posisi kuartal I 2011 sejumlah 1,188. Selain itu, selama kuartal I 2012 BNI telah menambah sejumlah 1.350 mesin ATM atau sebesar 27% dari 5,018 ATM di kuartal I 2011 menjadi 6,368 ATM.
Sedangkan pertumbuhan jumlah karyawan tercatat sejumlah 4,896 karyawan atau sebesar 24% dari posisi kuartal I 2011 sejumlah 20.068 karyawan menjadi 24.964 karyawan.
Penyaluran Kredit Tumbuh 18,4%
Pada kuartal I 2012, BNI membukukan total aset sebesar Rp 289,373 triliun atau naik 18,4% dibanding posisi aset pada kuartal I 2011 sebesar Rp 244,336 triliun. Total pinjaman/kredit yang disalurkan juga tumbuh 18,9% dari Rp 138,648 triliun menjadi Rp 164,809 triliun. Komposisinya 35,4% disalurkan di segmen korporasi, 34,9% di segmen usaha kecil & menengah, sedangkan komposisi segmen konsumer dan retail sebesar 21,8%. Sisanya berupa pembiayaaan anak perusahaan dan bisnis internasional.
INDIKATOR NERACA (DALAM RP TRILIUN) |
KUARTAL I 2011 |
KUARTAL I 2012 |
+/- |
Total Aset |
244,336 |
289,373 |
18,4% |
Total Pinjaman/Kredit |
138,648 |
164,809 |
18,9% |
Dana Pihak Ketiga |
188,643 |
220,867 |
17,1% |
Ekuitas |
34,044 |
39,265 |
15,3% |
Kredit konsumer mengalami pertumbuhan sebesar 32,7% yang dimotori terutama oleh pertumbuhan kredit pemilikan rumah (KPR) BNI Griya yang tumbuh sebesar 49,8% dari Rp 12,949 triliun, pada kuartal I 2011, menjadi Rp 19,403 triliun pada kuartal I 2012. Disusul dengan pertumbuhan nilai transaksi pemakaian kartu kredit yang mencapai Rp 3,99 triliun pada kuartal I 2012 atau naik 10,4% dibanding kuartal I 2011 sebesar Rp 2,96 triliun.
Di sisi liabilities, BNI membukukan pertumbuhan dana pihak ketiga sebesar 17,1% dari Rp 188,643 triliun menjadi Rp 220,867 triliun. Khusus untuk dana current account saving account (CASA) yang merupakan sumber dana murah, mempunyai porsi yang cukup signifikan yaitu sebesar 60% dari keseluruhan DPK. Pertumbuhan dana CASA ini menunjukkan keberhasilan peningkatan kualitas layanan, sehingga nasabah semakin percaya dan nyaman bertransaksi di BNI.
Peningkatan kualitas layanan tersebut terbukti dengan naiknya peringkat Service Performance BNI dari peringkat ke-5 pada tahun 2011 menjadi peringkat ke-4 di tahun 2012 (versi Marketing Research Indonesia/MRI).
Kualitas Kredit Membaik
Kualitas kredit BNI semakin membaik dengan terus menurunnya rasio NPL – Gross dari 4,1% menjadi 3,6%, dan NPL-Net turun dari 0,9% menjadi 0,7%. Fundamental keuangan juga tetap terjaga dengan meningkatkan coverage ratio dari level 120,2% menjadi level 120,9% dan rasio kecukupan modal (CAR) berada di level 18,41% yang merupakan hasil dari perhitungkan risiko kredit, pasar dan operasional.
RASIO PENTING (DALAM %) |
KUARTAL I 2011 |
KUARTAL I 2012 |
Permodalan
CAR Tier I
CAR Tier II
CAR (dengan resiko kredit, pasar, & operasional) |
16,6
1,8
18,4 |
16,6
1,5
18,41 |
Kualitas Aset
NPL Net
NPL Gross
Penyisihan Terhadap NPL Gross |
0,9
4,1
120,2 |
0,7
3,6
120,9 |
Rentabilitas
ROA
ROE
Net Interest Margin |
2,8
16,9
5,7 |
2,8
18,4
6,0 |
Efisien
BOPO
CIR |
70,5
44,5 |
72,6
45,6 |
Likuiditas
Loan to Deposit Ratio |
73,3 |
74,4 |
Perbaikan kualitas kredit tersebut diiringi dengan ekspansi kredit di semua segmen, dimana ekspansi pinjaman yang tinggi juga mengangkat posisi loan to deposit ratio (LDR) dari 73,3% pada kuartal I 2011 menjadi 74,4% pada kuartal I 2012.
Strategi BNI di Tahun 2012
Kebijakan strategis BNI pada tahun 2012 adalah untuk mencapai pertumbuhan financial secara berkesinambungan. Dalam upaya mencapai kebijakan strategis tersebut, ada beberapa strategi yang dilakukan oleh BNI, antara lain :
- Pertumbuhan asset yang berkualitas
- Pertumbuhan dana murah
- Peningkatan pendapatan yang berasal dari fee
- Meningkatkan efisiensi operasional
- Meningkatkan customer experience
- Memperkuat BNI incorporated
- Melakukan sinergi antara business banking dengan konsumer dan ritel
Mengenal BNI
BNI merupakan salah satu bank terbesar di Indonesia, memiliki 1.841 Outlet cabang dan sentra kredit yang tersebar di seluruh Indonesia, dan 5 cabang luar negeri (Singapura, Hong Kong, Tokyo, New York dan London), serta perwakilan di beberapa negara di Timur Tengah dan Asia Tenggara.
Untuk jaringan elektronik, BNI memiliki 6.368 ATM ditambah 23.000 ATM LINK dan 34.000 ATM Bersama, serta fasilitas phonebanking 24 jam BNI Call 1500046 atau melalui ponsel (021) 1500046, serta SMS Banking dan BNI Internet Banking www.bni.co.id untuk kebutuhan transaksi perbankan dengan ratusan fitur transaksi.
Bagi nasabah institusi bisnis, BNI memberikan layanan cash management secara online; trade finance, perdagangan internasional (ekspor/impor) dan remittance/pengiriman uang yang didukung oleh jaringan cabang luar negeri dan ±1.500 bank koresponden di seluruh dunia. Saham BNI tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode BBNI sejak tahun 1996.
Beberapa penghargaan yang diterima BNI pada tahun 2012 antara lain
- Awards The Global 2000 kategori The World’s Biggest Public Companies versi FORBES 2012
- Sustainable Business Awards 2012
- Service Quality Award 2012 untuk kategori Priority Banking dan Regular Banking
- Indonesia Capital Markets Deal, IFR Asia Award 2011.