Labuan Bajo, 27 Mei 2013 PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI turut andil mengembangkan dan menata Pulau Komodo melalui pembangunan Desa Wisata Komodo BNI, sebuah program pemberdayaan masyarakat yang bermukim di dekat habitat binatang yang dilindungi sekaligus ikon wisata bertaraf internasional, yaitu The New 7 Wonder, Komodo. Langkah ini semakin memperkuat keunikan BNI, bukan hanya menjadi salah satu bank terbesar di Indonesia, melainkan juga bank yang memiliki perhatian besar pada pengembangan komunitas sekaligus pelestarian lingkungan di lokasi-lokasi yang sangat penting bagi citra positif Indonesia di mata dunia.
Keterlibatan langsung BNI tersebut ditandai secara resmi melalui peletakan batu pertama Desa Wisata Komodo BNI oleh Direktur Utama BNI Gatot M Suwondo di Pulau Komodo, Nusa Tenggara Timur, Senin (27/5/2013). Hadir pada kesempatan yang sama Mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla, Menteri Pariwisata dan Industri Kreatif Mari Elka Pangestu, dan Executive Board Yayasan Komodo Kita Emmy Hafild.
Program Desa Wisata Komodo ini merupakan konsep ecotourism yang selaras dengan visi dan misi BNI dalam menjalankan perbankan hijau, yaitu meningkatkan perekonomian bangsa sambil berbagi dengan masyarakat miskin. Pencapaian kemenangan komodo sebagai "The New 7 Wonders of Nature" merupakan kebanggaan tak terkira bagi seluruh bangsa Indonesia. Kemenangan tersebut adalah refleksi dari tekad dan semangat persatuan yang menyeluruh oleh bangsa Indonesia. Sehingga, dalam waktu singkat berhasil menggalang dukungan dari seluruh komponen bangsa.
Namun, sayangnya dibalik kemenangan ini terdapat kenyataan miris mengenai kondisi perekenomian warga Nusa Tenggara Timur (NTT), khususnya Kabupaten Manggarai Barat, yang selama ini hidup dalam tingkat kesejahteraan yang memilukan. Propinsi dengan kekayaan alam yang luar biasa indah ini merupakan propinsi termiskin ke-3 di Indonesia.
Berangkat dari fakta tersebut, BNI melalui program Corporate Community Responsibility (CCR) bekerjasama dengan Yayasan Komodo Kita (YKK) saling bahu membahu mengembangkan Desa Komodo, Kecamatan Komodo, Manggarai Barat yang pada Februari 2013 silam telah diresmikan sebagai Desa Wisata.
Gatot M Suwondo mengungkapkan, BNI akan terus menopang upaya masyarakat setempat untuk membangun perekonomiannya, mulai dari perbaikan rumah penduduk hingga membantu pendidikan anak-anak.
Dalam program pembangunan Desa Wisata Komodo ini, CCR BNI menerapkan konsep integrated community development di mana semua unsur masyarakat terlibat semenjak perumusan rencana pembangunan sampai dengan pelaksanaan, dan juga dilibatkan secara langsung pada program pasca pembangunan berjalan. Agar nantinya konsep ini berhulu pada pengembangan institusi ekonomi masyarakat yang paling cocok untuk komunitas terpencil yaitu Lembaga Keuangan Mikro.
Adapun langkah-langkah yang diterapkan oleh CCR BNI dalam memajukan Desa Wisata Komodo ini adalah dengan mengupayakan pengembangan komunitas secara terpadu dan terintegrasi dalam berbagai aspek pembangunan komunitas desa, yakni berhulu di institusi ekonomi berupa LKM, pembangunan infrastruktur dasar (sanitasi, air, jalan desa), pengembangan SDM yang dilakukan dengan cara memberikan pelatihan demi meningkatkan kemampuan LKM, keahlian dalam bidang pariwisata seperti ; menjadi guide selam profesional, hospitality training, naturalist guide dan penyediaan modal murah serta asset produksi pariwisata (kapal wisata, kayak, dan peralatan selam) juga kemudahan akses ke pasar.
Namun, mewujudkan semua ini tidak semudah membalikkan telapak tangan, sebab masyarakat miskin umumnya memiliki sifat apatis, individualis, kohesitivitasnya rentan. Maka dari itu agar dapat terealisasi dengan sempurna, CCR BNI pun memerlukan mitra kerja yang kuat, terpercaya dan memiliki keahlian dalam bidang pengembangan masyarakat. Dan Yayasan Komodo Kita adalah mitra yang paling tepat untuk mendukung dan merealisasikan program-program yang diusung oleh CCR BNI demi kemajuan Desa Wisata Komodo.
"Kami percaya bahwa untuk mengentaskan kemiskinan, harus dilakukan bersama-sama oleh institusi perbankan, yayasan dan juga melibatkan masyarakat setempat. Maka dari itu, program ini harus dilakukan dalam konteks komunitas. Agar masyarakat yang lemah dari segi modal, keahlian dan akses pasar dapat terangkat apabila ekonomi komunitas di dalamnya bergerak maju dalam suatu pertumbuhan ekonomi yang infklusif dan juga memiliki multiplier effect besar" jelas Gatot M.Suwondo, Direktur Utama BNI.
Kerjasama dan koordinasi yang konkrit dari seluruh pihak sangatlah dibutuhkan dalam mengatasi kesejahteraan rakyat di daerah terpencil, dan untuk memenuhi kebutuhan rakyat miskin di daerah yang sulit terjangkau dalam kurun waktu yang cepat bukanlah perkara mudah, ini disebabkan keterbatasan sarana dan prasarana.
Sebagai Ketua Badan Pengurus Yayasan Komodo Kita, Emmy Hafild sangat menghargai komitmen dan kerjasama yang telah dilakukan oleh CCR BNI, untuk saling bergandengan tangan dalam mensejahterakan para warga di Desa Wisata Komodo dan sekitar. "Semua yang dilakukan oleh Yayasan Komodo Kita dan BNI tidak akan berhasil jika tidak didukung oleh usaha dan semangat masyarakat NTT sendiri, jika program ini berhasil, tingkat kesejahteraan warga meningkat, maka yang akan harum adalah tanah NTT sendiri. BNI dan YKK hanya berperan sebagai fasilitator" urai Emmy Hafild.