BNI Maksimalkan Bantuan Korban Banjir
Jakarta, 21 Januari 2014. Dalam rangka perwujudan Corporate Community Responsibility dan kepedulian terhadap lingkungan serta masyarakat sekitar, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI turut tergerak meringankan beban korban banjir. Bekerjasama dengan Korps Pasukan Khusus atau Kopassus TNI Angkatan Darat, BNI memberikan bantuan berupa makanan dan kebutuhan korban banjir di sejumlah provinsi di Indonesia.
Corporate Secretary BNI Tribuana Tunggadewi mengungkapkan hal tersebut di Jakarta, Selasa (21/1/2014).
Menurut Tribuana, pendistribusian bantuan kepada korban banjir tersebut mulai dilaksanakan sejak hari Sabtu (18/1/2014). Evakuasi korban dan pendistribusian bantuan posko dilaksanakan di posko pengungsian di Jakarta, yaitu di Kampung Pulo, Kampung Melayu, Bukit Duri, dapur umum di Kelurahan Wijaya Kesuma, Pesing, dan korban banjir di Karet, Jakarta.
"Paket bantuan yang disampaikan adalah berupa mie instan, air mineral, biskuit, makanan bayi, telur, ikan kaleng (sarden), makanan siap saji (kotak) minyak, dan beras," ujar Tribuana.
BNI juga telah menyalurkan bantuan untuk korban bencana letusan Gunung Sinabung, Sumatera Utara dan korban banjir di Manado, Sulawesi Utara. Bantuan juga disalurkan kepada korban banjir di Tigaraksa dan Ciledug, Tangerang, Banten; Bekasi, Jawa Barat; serta Kabupaten Subang, Jawa Barat.
Pada saat yang sama, BNI memastikan pengamanan atas outlet dan Anjungan Tunai Mandiri atau ATM yang terkena bencana banjir di sejumlah daerah di Indonesia diberikan semaksimal mungkin. Dokumen, uang, dan peralatan operasional telah dipastikan aman dari bencana, sehingga pelayanan kepada nasabah tetap dapat dilakukan melalui outlet-outlet yang terbebas dari bencana.
Bencana banjir mulai berdampak pada pelayanan operasional di sejumlah outlet BNI sejak 13 Januari 2014. Sebagian outlet yang terkena dampak sudah dapat beroperasi kembali, namun ada juga outlet yang belum dapat beroperasi hingga hari Senin (20/1/2014) pukul 11.00 WIB. Adapun wilayah yang terkena dampak banjir adalah empat wilayah di Jakarta, Wilayah Manado, dan Wilayah Bandung.
Menurut Tribuana, gangguan yang disebabkan oleh banjir tersebut menyebabkan sejumlah outlet dan ATM terendam air, jaringan atau listrik mati, dan akses menuju outlet atau ATM terhalang. Untuk menanggulanginya, BNI telah melakukan empat langkah pengamanan, yaitu (1) mengosongkan uang dari dalam ATM; (2) memindahkan peralatan dan dokumen serta menyimpannya di tempat yang aman; (3) untuk menghindari korsleting, listrik sudah dipadamkan; (4) membentuk tim patroli untuk meningkatkan keamanan dan kewaspadaan di sekitar lokasi banjir.
"Untuk layanan ke nasabah di outlet yang terendam banjir seperti Kantor Layanan Nasabah (KLN) Green Garden diarahkan ke outlet terdekat yaitu Kantor Cabang Utama (KCU) Daan Mogot, KLN Green Ville dan KLN Graha Elok Mas, sedangkan nasabah KLN Pamanukan diarahkan ke KCU Subang," tutur Tribuana.
Hingga Senin (20/1/2014), jumlah outlet yang terkena dampak banjir adalah 9 (sembilan), yaitu dalam kondisi terendam banjir dan terhalang aksesnya. Sementara, jumlah ATM yang terdampak banjir terdapat 94 ATM, yaitu sebanyak 25 ATM terendam, 38 ATM terputus aliran listriknya, dan 31 ATM tidak dapat diakses karena terhalang oleh banjir.
BNI Maksimalkan Bantuan Korban Banjir
Jakarta, 21 Januari 2014. Dalam rangka perwujudan Corporate Community Responsibility dan kepedulian terhadap lingkungan serta masyarakat sekitar, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI turut tergerak meringankan beban korban banjir. Bekerjasama dengan Korps Pasukan Khusus atau Kopassus TNI Angkatan Darat, BNI memberikan bantuan berupa makanan dan kebutuhan korban banjir di sejumlah provinsi di Indonesia.
Corporate Secretary BNI Tribuana Tunggadewi mengungkapkan hal tersebut di Jakarta, Selasa (21/1/2014).
Menurut Tribuana, pendistribusian bantuan kepada korban banjir tersebut mulai dilaksanakan sejak hari Sabtu (18/1/2014). Evakuasi korban dan pendistribusian bantuan posko dilaksanakan di posko pengungsian di Jakarta, yaitu di Kampung Pulo, Kampung Melayu, Bukit Duri, dapur umum di Kelurahan Wijaya Kesuma, Pesing, dan korban banjir di Karet, Jakarta.
"Paket bantuan yang disampaikan adalah berupa mie instan, air mineral, biskuit, makanan bayi, telur, ikan kaleng (sarden), makanan siap saji (kotak) minyak, dan beras," ujar Tribuana.
BNI juga telah menyalurkan bantuan untuk korban bencana letusan Gunung Sinabung, Sumatera Utara dan korban banjir di Manado, Sulawesi Utara. Bantuan juga disalurkan kepada korban banjir di Tigaraksa dan Ciledug, Tangerang, Banten; Bekasi, Jawa Barat; serta Kabupaten Subang, Jawa Barat.
Pada saat yang sama, BNI memastikan pengamanan atas outlet dan Anjungan Tunai Mandiri atau ATM yang terkena bencana banjir di sejumlah daerah di Indonesia diberikan semaksimal mungkin. Dokumen, uang, dan peralatan operasional telah dipastikan aman dari bencana, sehingga pelayanan kepada nasabah tetap dapat dilakukan melalui outlet-outlet yang terbebas dari bencana.
Bencana banjir mulai berdampak pada pelayanan operasional di sejumlah outlet BNI sejak 13 Januari 2014. Sebagian outlet yang terkena dampak sudah dapat beroperasi kembali, namun ada juga outlet yang belum dapat beroperasi hingga hari Senin (20/1/2014) pukul 11.00 WIB. Adapun wilayah yang terkena dampak banjir adalah empat wilayah di Jakarta, Wilayah Manado, dan Wilayah Bandung.
Menurut Tribuana, gangguan yang disebabkan oleh banjir tersebut menyebabkan sejumlah outlet dan ATM terendam air, jaringan atau listrik mati, dan akses menuju outlet atau ATM terhalang. Untuk menanggulanginya, BNI telah melakukan empat langkah pengamanan, yaitu (1) mengosongkan uang dari dalam ATM; (2) memindahkan peralatan dan dokumen serta menyimpannya di tempat yang aman; (3) untuk menghindari korsleting, listrik sudah dipadamkan; (4) membentuk tim patroli untuk meningkatkan keamanan dan kewaspadaan di sekitar lokasi banjir.
"Untuk layanan ke nasabah di outlet yang terendam banjir seperti Kantor Layanan Nasabah (KLN) Green Garden diarahkan ke outlet terdekat yaitu Kantor Cabang Utama (KCU) Daan Mogot, KLN Green Ville dan KLN Graha Elok Mas, sedangkan nasabah KLN Pamanukan diarahkan ke KCU Subang," tutur Tribuana.
Hingga Senin (20/1/2014), jumlah outlet yang terkena dampak banjir adalah 9 (sembilan), yaitu dalam kondisi terendam banjir dan terhalang aksesnya. Sementara, jumlah ATM yang terdampak banjir terdapat 94 ATM, yaitu sebanyak 25 ATM terendam, 38 ATM terputus aliran listriknya, dan 31 ATM tidak dapat diakses karena terhalang oleh banjir.