Jakarta, 9 November 2017 --- PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) kembali memberikan apresiasi kepada para Anggota Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI). Ini adalah bentuk dari program yang diinisiasi Kementerian BUMN RI dalam memberikan penghargaan kepada veteran di Hari Pahlawan yang jatuh pada 10 November 2017, besok.
Corporate Secretary BNI Kiryanto mengatakan, apa yang dilakukan BNI adalah kelanjutan dari program bedah rumah veteran yang dilakukan pada peringatan Hari Kemerdekaan RI 17 Agustus 2017 lalu. Kali ini, para veteran yang mendapatkan bantuan bedah rumah akan diberikan apresiasi oleh BNI.
"Bentuk apresiasinya kami akan turuti keinginannya. Ini sebuah program humanis untuk para veteran. Ada yang ingin ke Jakarta lihat istana, ada yang ingin napak tilas perjuangannya dan lain-lain. Ini merupakan bentuk apresiasi dari Kementerian BUMN RI," ujar Kiryanto.
Para legiun veteran tersebut akan ditanya apa keinginan mereka yang belum tercapai. 2 veteran yang diberikan bantuan oleh BNI melalui program ini adalah Pak Dalijan dan Pak Kawit, dua veteran yang berasal dari Yogyakarta. Keduanya menyampaikan keinginan untuk pergi ke Jakarta.
BNI kemudian memberangkatkan mereka tadi pagi dan tiba di Jakarta pada siang hari. Keduanya langsung dibawa jalan-jalan mengitari ibu kota. Ada 2 tempat khusus yang Pak Dalijan dan Pak Kawit ingin sekali kunjungi yaitu jalan-jalan ke Monas dan Istana Negara.
Takjub Lihat Perubahan Jakarta
Pak Dalijan (77), yang sudah puluhan tahun tidak menginjakkan kaki di Jakarta mengaku kaget dan takjub melihat perubahan yang terjadi pada ibu kota. Yang paling jelas adalah wajah Jakarta yang dulu tak banyak gedung-gedung bertingkat kini sepanjang mata memandang adalah jajaran gedung pencakar langit.
"Saya terakhir ke Jakarta tahun 1960. Saya kaget, luar biasa Jakarta sekarang. Dulu gedung, hotel, hanya 1 hingga 2 saja, sekarang ratusan. Luar biasa Jakarta sekarang," kesan Pak Dalijan begitu tiba dan jalan-jalan di ibu kota.
Pak Dalijan yang pernah mengenyam pendidikan di Korps Komando Operasi Angkatan Laut (KKO AL) di Jakarta ini juga kaget dengan lalu lintas di Jakarta yang padat. Dia senang campur kaget dan tak menyangka perubahan Jakarta. "Saya senang sekali dan heran. Kendaraan itu belum seberapa, saya dari Gambir ke Senen itu lari cepat sekali karena dekat. Sekarang heran sekali saya banyak sekali bangunan ini, tambah Pak Dalijan.
Selain Pak Dalijan, Pak Kawit (94), veteran lain yang juga sebelumnya dapat bantuan bedah rumah dari BNI mengaku senang sekali bisa datang ke Jakarta. Terakhir kali Pak Kawit datang ke Jakarta pada tahun 1955.
"Saya senang dan terkesan sekali dengan Jakarta, terakhir kali ke sini di tahun 1955 Jakarta belum seperti ini. Saya takjub meski agak pusing lihat banyak mobil dan gedung menjulang tinggi. Tapi Jakarta hebat dan saya sangat senang dan nyaman," ujar Pak Kawit.
Pak Dalijan lahir di Yogyakarta, 06 Agustus 1940. Pak Dalijan pernah berjuang di Trikora pada 1962-1963, bertugas di Sorong pada tahun 1964-1965 dan juga menumpas pemberontakan G-30S/PKI. Tahun 1971, Pak Dalijan bertugas di Batalion 5 Para sebelum akhirnya pensiun pada tahun 1988 dengan pangkat Sersan Mayor.
Pak Kawit lahir di Kulonprogo Jawa Tengah pada 25 April 1923. Di tahun 1945, Pak Kawit berjuang dalam pelucutan senjata Tentara Jepang di Yogyakarta, kemudian di 1946 Pak Kawit bergabung dengan Tentara Keamanan Rakyat (TKR) di Ambarawa Batalyon 075. Selanjutnya bergabung dengan TRI (Tentara Rakyat Indonesia). Di tahun 1949-1965Pak Kawit bertugas di Semarang dan setahun setelahnya bertugas di Purworejo.
Selanjutnya, kegiatan Pak Dalijan dan Pak Kawit di Jakarta akan dilanjutkan esok hari. Keduanya akan bertemu dengan Menteri BUMN Rini Soemarno di Kantor Kementerian BUMN.
Untuk keterangan lebih lanjut, dapat menghubungi:
Kiryanto
Corporate Secretary BNI
Telp : 021-5728387
Email : bni@bni.co.id