Jakarta, 27 Juli 2021 -- PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI telah memulai penyaluran berbagai Bantuan Sosial atau Bansos agar diterima masyarakat Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di seluruh Indonesia lebih awal. Langkah percepatan ini merupakan upaya mendukung program pemerintah terkait upaya percepatan penyaluran Bansos, baik Program Keluarga Harapan (PKH) maupun Program Sembako atau Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) pada masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) seperti saat ini. "Upaya percepatan penyaluran Bansos yang kami lakukan ini merupakan tindak lanjut terhadap arahan Presiden sebelumnya serta hasil Rapat Koordinasi tingkat menteri yang dipimpin Menko Maritim dan Investasi pada 22 Juli yang lalu,” ujar Direktur Utama BNI Royke Tumilaar di Jakarta, Senin (26 Juli 2021).
Seluruh jajaran manajemen BNI berkomitmen untuk tetap mengutamakan percepatan pencairan Bansos PKH, Program Sembako maupun Program Pemerintah lainnya. *Percepatan pencairan Bansos tentunya dapat membantu pemerintah memperkuat jaring pengaman sosial bagi masyarakat. Dalam menyalurkan Bansos tersebut, BNI siap berkolaborasi dengan Pemerintah Daerah Provinsi, Kabupaten atau Kota, Dinas Sosial, Satuan Tugas Covid, Aparat Keamanan, hingga Pendamping Bansos. Kementerian Sosial RI telah menugaskan BNI untuk menyalurkan Program Sembako kepada 5,7 Juta KPM dengan total dana sebesar Rp 9,46 triliun. BNI juga ditugasi untuk menyalurkan Bansos PKH kepada 4,1 Juta KPM dengan total dana sebesar Rp 7,05 triliun. KPM penerima bantuan tersebut tersebar di 108 Kota dan Kabupaten. ”Saat ini semua dana tersebut telah langsung disalurkan kepada rekening dan wallet (dompet virtual) KPM sesuai peruntukannya,” tambah Royke.
Langkah Percepatan
BNI melakukan upaya percepatan dengan berbagai cara, diantaranya memberikan informasi kepada KPM untuk segera mencairkan seluruh Bansos yang telah diterima, yaitu untuk Program sembako atau BPNT dalam 3 (tiga) tahap sekaligus mulai dari Tahap VII, VIII dan hingga IX. Selain itu disalurkan juga Bansos PKH 1 (satu) Tahap. Upaya lainnya adalah mengingatkan e-Warong atau Agen46 penyalur Bansos untuk memastikan stok sembako telah tersedia dengan harga wajar, memastikan kesiapan mesin EDC pada e-warong atau Agen46, memastikan ATM BNI di seluruh Indonesia bisa beroperasi 24 Jam dengan stok uang yang selalu terjaga, serta mengingatkan untuk tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan (5M) saat petugas BNI atau KPM bertransaksi di e-Warong atau Agen46 maupun di ATM.
Royke menambahkan, BNI telah menyiapkan lebih dari 51 ribu Agen46 penyalur Bansos dan lebih dari 17 Ribu mesin ATM yang bisa digunakan sebagai tempat transaksi Bansos oleh KPM. ”Kami menghimbau kepada seluruh KPM Penerima Bansos untuk segera mencairkan semua Bansos yang sudah masuk rekening atau wallet masing masing, baik Program Sembako yang sudah masuk dalam 3 (tiga) tahap dan atau Bansos PKH yang sudah masuk satu tahap. Baik di e-warong, Agen46, maupun ATM BNI yang tersebar diseluruh Indonesia,” pungkas Royke.
Sejak awal, BNI bersama Himbara menjalankan fungsi sebagai Agent of Development dan siap mensuskseskan penyaluran Bansos dari Kementerian Sosial, termasuk pada masa PPKM seperti saat ini. Upaya percepatan penyaluran Bantuan Sosial serta Program Pemerintah lainnya yang dilakukan BNI ini merupakan bentuk sumbangsing dan kepedulian BNI mengingat dalam masa PPKM seperti saat ini, masyarakat diminta untuk tinggal dirumah. Oleh karena itu, percepatan penyaluran bantuan sosial menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam strategi pemerintah menanggulangi pandemi COVID-19.